Ternak ayam petelur adalah usaha petrrnakan yg menghasilkan telur ayam, yg masih banyak dimiliki perorangan ( di skitar jogja) dengan kebutuhan pakan ayamnya 50% lebih dari tanaman Jagung. Selebihnya ada katul dan sumber proteinnya dari Konsentrat.
Katul menduduki persentasi terkecil setelah konsentrat yg biasanya masuk ke 35% dalam campuran pakan. Tetapi katul ini juga ndak bisa dianggap tidak penting. Keberadaannya nuga bisa jadi penentu kondisi ayam. Misalnya pilihan katul yg tidak bgus misal banyak campuran sekam, mengakibatkan kondisi ayam drop diare bahkan sampai dengan penurunan produksi dan kematian. Prosentase yg selebihnya setelah jagung dan katul adalah Konsentrat, komponen pakan ini seharusnya bisa jadi penambal kekurangan nutrisi setelah jagung dan katul kualitas bagus sudah masuk dalam pakan.
Konsentrat ideal nya punya hitungan yg tepat tentang komponennya sehingga peternak dapat menghitung kecukupan nutrisi dalam pakan yg akan dicampur.
Sebenarnya jika 3 komponen tsb diatas sudah pas dan seimbang maka kesehatan ayam bukan lagi jadi hal yg susah di jaga. Jagung pemegang porsi terbanyak juga bukan tidak harus dipilih ya. Jagung dengan tingkat kadar air di atas 17% hendaknya tidak lgsg dipakai. Jagung dengan kadar air tinggi menyebabkan ketidak tepatan hitungan pakan karena ada prosentasi kadar air yg tinggi, serta juga bisa jadi potensi masuknya jamur, Jagung yg berjamur mengandung racung/toxin yg dapat mengganggu kesehatan ayam.
Pemberian Toxin Binder pada formula pakan masih menjadi tren untuk menghadapi toxin yg dihasilkan jamur(mikotoxin). Walaupun sebenarnya ada cara lain yg bisa dilakukan tp belum populer. Kapan2 saya singgung lewat tulisan ya..
Nutrisi adalah faktornpenting yg perlu dipelajari dan di amati terus. Tidak ada pilihan lain selain belajar bahan baku pakan untuk mengurangi ketergantungan kita pd pabrikan. Semangat Beternak ya kawan !!!
Drh. Ardi Purbo Wicaksono